Tawaran menarik datang dari Finlandia. Di negara tersebut, biaya  pendidikan S-1 hingga S-3 digratiskan. Tak hanya bagi warga negaranya,  tetapi juga untuk pelajar internasional dari sejumlah negara. Mau?  Head of International Affairs Aalto University, Finlandia, Saila  Kurtbay, mengatakan, negaranya sangat terbuka untuk pelajar dari  sejumlah negara yang ingin melanjutkan studi di negara tersebut. Namun,  karena biaya pendidikan gratis, tak ada beasiswa yang disediakan bagi  para pelajar internasional. Untuk beberapa program studi, ada yang  bekerja sama dan didukung melalui sejumlah beasiswa, seperti Erasmus  Mundus.
 Untuk Indonesia, menurut Saila, jumlah pelajar yang bersekolah di Finlandia masih sedikit.
"Kami  butuh lebih banyak orang Indonesia yang mau melanjutkan studi di  Finlandia. Kerja sama internasional dalam bidang pendidikan dengan  Indonesia sangat penting. Studi di Finlandia akan potensial untuk  pertumbuhan dunia pendidikan di Indonesia," kata Saila kepada Kompas.com di sela-sela pameran pendidikan tinggi Eropa di Jakarta, akhir pekan lalu.
 Saila menjelaskan, biaya pendidikan di Finlandia di-cover oleh pemerintah. Oleh karena itu, negara terbuka bagi siapa saja, terutama generasi muda. 
  "Bagi pelajar Indonesia pasti akan sangat menarik untuk datang ke  Finlandia dan melihat segala sesuatu dalam skala yang lebih kecil,"  ujarnya.
 Para pelajar internasional yang studi di Finlandia hanya dibebankan untuk membiayai kebutuhan hidupnya selama menempuh studi.
  "Karena kami tidak ada biaya kuliah, termasuk untuk pelajar Indonesia,  pelajar hanya membiayai untuk biaya hidupnya selama di sana (Finlandia).  Mereka tidak membayar apa pun untuk biaya pendidikannya," ujarnya.
  Namun, Saila menambahkan, untuk beberapa program master, ada sejumlah  jurusan yang membebani biaya pendidikan walau tidak secara penuh.
  Lalu, bagaimana menyiasati biaya hidup selama di Finlandia? Saila  mengungkapkan, para pelajar nonnegara Uni Eropa, seperti Indonesia,  diberikan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui  kerja paruh waktu selama maksimal 20 jam per minggu. Bekerja dengan  waktu 20 jam per minggu, menurut dia, akan mencukupi untuk memenuhi  kebutuhan hidup di Finlandia yang sebulan sekitar 600 euro. Selain itu,  mereka bisa juga mendapatkan dukungan dana dari lembaga donor beasiswa.  
Pengajuan aplikasi
  Bagaimana cara mengajukan aplikasi studi di Finlandia? Para pelajar  yang berminat tak harus datang ke Finlandia terlebih dahulu. Mereka bisa  browsing atau menetapkan pilihan akan mengambil jurusan apa  dan di universitas mana. Berbagai informasi terkait program studi  tersebut tersedia secara online dan bisa mengajukan aplikasi secara online. 
 "Bisa mengajukan aplikasi untuk program yang diminati secara online dan memenuhi berbagai persyaratan. Setiap program berbeda persyaratannya. Everything is online," kata Saila.
  Beberapa program unggulan sejumlah universitas di Finlandia di  antaranya dalam bidang pengembangan energi, teknologi dan inovasi, seni,  dan arsitektur.
 "Kami ingin melihat lebih banyak pelajar  Indonesia datang ke Finlandia. Kami melihat kualitas pelajar indonesia  dalam pameran ini sangat baik. Pertanyaan yang diajukan sangat cerdas,"  ujar Saila.
 Anda berminat? Berbagai informasi mengenai studi di Finlandia dapat digali melalui situs web www.studyinfinland.fi. 
Sumber : Kompas.com 


No comments:
Post a Comment